Definisi dari kecerdasan
buatan adalah sebuah usaha untuk membuat mesin atau komputer menjadi cerdas.
Sedangkan definisi kecerdasan buatan menurut John McCarthy, 1956, AI, adalah
untuk mengetahui dan memodelkan proses-proses berpikir manusia dan mendesain mesin
agar dapat menirukan perilaku manusia. Dua bagian utama yang dibutuhkan untuk
aplikasi kecerdasan buatan yaitu: Basis pengetahuan (knowledge base) yaitu data
yang masih mentah dan, Motor inferensi (inference engine).”Basis pengetahuan
akan diproses oleh motor inferensi”.
Kelebihan kecerdasan
buatan:
1. Lebih bersifat permanen
2. Lebih mudah diduplikasi dan disebarkan
3. Lebih murah
4. Dapat didokumentasi
5. Lebih cepat dan lebih baik
Dalam
kehidupan sehari-hari, kita banyak menjumpai alat-alat yang menerapkan teori
kecerdasan buatan dalam pengoperasiannya, diantaranya TV tuner, mesin cuci
otomatis, robot, mainan anak-anak, sistem permesinan pada mobil, dan
sebagainya. Untuk menjalankan fungsinya, alat-alat ini ditanamkan chip atau
mikrokomputer yang telah diprogram sesuai kebutuhan. Dikatakan sebagai
mikrokomputer bukan ditentukan oleh ukuran fisik, tetapi lebih ditekankan pada
banyaknya fungsi yang mampu dilakukan dan kecepatan memproses data serta kapasitas
memori yang dimilikinya. Mesin cuci pertama kali
dipatenkan di Amerika Serikat pada tahun 1846 dan bertahan pada akhir 1927.
Awalnya, mesin cuci listrik menggunakan motor yang diputar di dalam tabung,
namun motor tersebut tidak terlindung sehingga air cucian sering menetes dan
menyebabkan sirkuit pendek dan hentakan. Pada 1911, mesin cuci telah dilengkapi
dengan silinder berbahan metal dan tertutup.
Produsen mesin cuci menghadapi tantangan
berkaitan dengan perkembangan teknologi tersebut, yaitu menemukan motor yang
sesuai dan memastikan bahwa pengguna tidak tersengat listrik. Pada awal
perkembangannya, mesin cuci menggunakan rantai, sabuk, poros dan roda gigi. Untuk
mengatasi hambatan awal dalam penggunaan mesin cuci, motor tenaga kuda
fraksional mulai digunakan. Kekuatan motor ini biasanya hanya 1/8 atau ¼ daya
kuda motor pada mesin pertama, mesin ini diproduksi oleh Westinghouse. Untuk
mencegah sengatan listrik, stator dan rator mesin dibungkus dan dilengkapi
kipas untuk mencegah panas.
Dari perspektif kepuasan
konsumen, mesin yang akan mencuci pakaian tanpa merobek-robek perlu dikembangkan.
Ini berarti mesin harus dioperasikan dengan kecepatan yang berbeda. Untuk
mengatasi masalah tersebut , jatuhnya air ke pakaian pada mesin cuci melalui
agitasi perlu dikembangkan. Perkembangan selanjutnya dari mesin cuci adalah
pemasangan alat pengatur waktu yang memungkinkan mesin diset untuk beroperasi
sesuai siklus sehingga pengguna tidak perlu terus memonitor jalannya mesin
cuci. Mesin cuci digerakan oleh
motor listrik satu fasa. Motor ini dapat bergerak dua arah untuk mengucek
pakaian saat di cuci. Motor dihubungkan ke bak cuci atau agitator dengan belt
dan roda pemutar (pully).
Mesin cuci terbagi atas
dua tipe pengisian, yaitu:
1. Mesin cuci yang pengisiannya dari depan (front loading), biasanya proses
pencucian pada mesin cuci ini sudah otomatis, mulai dari tahap pencucian sampai
pengeringan.
2. Mesin cuci yang pengisiannya dari atas (top loading), proses pencucian pada
mesin cuci ini ada yang sudah otomatis dan ada juga yang tidak. Untuk mesin
cuci ini terbagi lagi atas 2 tabung dan 1 tabung. Perbedaan ini bukan hanya
terletak pada bukaan (tempat pengisian pakaian) tetapi juga perbedaan dalam hal
penggunaan air, listrik, teknologi dan hasil pencucian.
Proses pencucian dengan
mesin cuci diawali dengan memasukkan pakaian kotor ke dalam tabung cuci.
Kontrol akan mendeteksi berat pakaian dan mengatur level air, waktu cuci, waktu
bilas, waktu pengeringan dan waktu buka katup air masuk (water inlet valve).
Setelah level air tercapai, katup air masuk akan ditutup dan agitator mulai
berputar untuk menciptakan pusaran air.
Bila kontrol telah
mendeteksi habisnya waktu cuci, motor akan berhenti memutar agitator dan katup
buang pun dibuka untuk membuang air hasil pencucian, kemudian tabung akan
berputar untuk membuang sisa-sisa air yang ada di dalam pakaian. Setelah
katup bilas ditutup dan katup air masuk dibuka, air masuk ke dalam tabung
sampai cukup level kemudian katup air masuk ditutup dan mesin mulai membilas.
Jika waktu bilas sudah habis, maka kontrol akan membuka katup buang untuk
membuang air bilasan. Proses pengeringan akan dilakukan setelahnya dengan
meutar tabung mesin cuci. Jika telah selesai maka mesin cuci akan berhenti
secara otomatis dan ini menandakan bahwa proses pencucian telah selesai.
Perbedaan yang paling
dasar dari kedua jenis mesin cuci ini adalah teknologi yang dipakai. Mesin cuci
bukaan atas berputar secara horizontal, menyebabkan air yang ada di dalamnya
membentuk pusaran air yang menyebabkan pakaian saling melilit. Sebaliknya,
mesin cuci bukaan depanberputar secara vertical menyerupai perputaran roda dan
menyebabkan pakaian selalu jatuh ke bawah. Hasil pencucian mesin cuci bukaan
depan juga lebih baik dari mesin cuci bukaan atas, karena teknologi yang
digunakan menerapkan metode gaya gravitasi. Tingkat kekeringan yang dihasilkan
mesin cuci jenis ini juga lebih baik, yaitu mencapai 95% sedangkan mesin cuci
bukaan atas hanya menghasilkan 70% tingkat kekeringan.
Kesimpulan
Mesin cuci adalah salah satu bentuk kecil dari pengembangan kecerdasan buatan.
Butuh waktu dan penelitian panjang untuk mendapatkan fungsi mesin cuci sesuai
dengan keinginan pengguna seperti sekarang ini. Namun, tidak semua mesin cuci
memiliki karakteristik yang sama. Keinginan manusia untuk selalu menginginkan
kemudahan, memacu penciptaan mesin cuci dalam membantu pekerjaan rumah tangga
sehari-hari. Masih diperlukan lebih banyak waktu dan pengembangan lagi untuk
memenuhi kepuasan manusia. Saat ini, mesin cuci yang beredar hanya memproses
pencucian, pembilasan dan pengeringan. Teknologi terbaru yang ada pada mesin
cuci di beberapa Negara maju adalah proses merapikan pakaian (menyetrika)
dengan menggunakan uap panas. Namun tidak menutup kemungkinan jika suatu saat
nanti mesin cuci tidak hanya melakukan proses pencucian, pembilasan,
pengeringan dan merapikan pakaian, tetapi juga melipat pakaian.
Penemuan teknologi untuk memperkecil daya listrik yang dipakai mesin cuci juga
diperlukan, karena di Negara kita sendiri pun pemasangan listrik untuk rumahan
diatur dan dibatasi secara ketat. Sehingga masih banyak pihak yang belum dapat
merasakan fasilitas mesin cuci. Selain harga yang cukup mahal dan tidak terjangkau
oleh banyak kalangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar