Akulturasi adalah suatu proses sosial yang
timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu
dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing itu
lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa
menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri. Contoh akulturasi:
Saat budaya rap dari negara asing digabungkan dengan bahasa Jawa,
sehingga menge-rap dengan menggunakan bahasa Jawa. Ini terjadi di
acara Simfoni Semesta Raya.
Akulturasi mengacu
pada proses dimana kultur seseorang dimodifikasi melalui kontak atau pemaparan
langsung dengan kultur lain. Misalnya, bila sekelompok imigran kemudian
berdiam di Amerika Serikat (kultur tuan rumah),
kultur mereka sendiri akan dipengaruhi oleh kultur tuan rumah ini. Berangsur-angsur,
nilai-nilai, cara berperilaku, serta kepercayaan dari kultur tuan rumah akan
menjadi bagian dari kultur kelompok imigran itu. Pada waktu yang sama, kultur
tuan rumah pun ikut berubah.
Relasi
Internakultural
Relasi Internakultural atau Komunikasi Antar Budaya adalah komunikasi yang
terjadi di antara orang-orang yang memiliki kebudayaan yang
berbeda (bisa beda ras, etnik, atau sosioekonomi, atau gabungan dari semua
perbedaan ini. Menurut Stewart L. Tubbs,komunikasi antarbudaya
adalah komunikasi antara
orang-orang yang berbeda budaya (baik dalam arti ras, etnik, atau
perbedaan-perbedaan sosio ekonomi).Kebudayaan adalah cara hidup yang berkembang
dan dianut oleh sekelompok orang serta berlangsung dari generasi ke generasi.
Hamid Mowlana menyebutkan komunikasi antarbudaya sebagai human flow
across national boundaries. Misalnya; dalam keterlibatan suatu konfrensi
internasional dimana bangsa-bangsa dari berbagai negara berkumpul dan
berkomunikasi satu sama lain. Sedangkan Fred E. Jandt mengartikan komunikasi
antarbudaya sebagai interaksi tatap muka di antara orang-orang yang berbeda
budayanya.
“Intercultural
communication generally refers to face-to-face interaction among people of
diverse culture.”
Guo-Ming Chen dan William J. Sartosa mengatakan bahwa komunikasi
antarbudaya adalah proses negosiasi atau pertukaran sistem simbolik yang
membimbing perilaku manusia dan membatasi mereka dalam menjalankan fungsinya
sebagai kelompok.
Selanjutnya
komunikasi antarbudaya itu dilakukan dengan negosiasi untuk melibatkan manusia
di dalam pertemuan antarbudaya yang membahas satu tema (penyampaian tema
melalui simbol) yang sedang dipertentangkan. Simbol tidak sendirinya mempunyai
makna tetapi dia dapat berarti ke dalam satu konteks dan makna-makna itu
dinegosiasikan atau diperjuangkan.
Melalui pertukaran sistem simbol yang tergantung daripersetujuan
antarsubjek yang terlibat dalam komunikasi, sebuah keputusan dibuat untuk
berpartisipasi dalam proses pemberian makna yang sama.
Sebagai
pembimbing perilaku budaya yang tidak terprogram namun bermanfaat karena
mempunyai pengaruh terhadap perilaku kita.
Menunjukkan fungsi sebuah kelompok sehingga kita dapat membedakan diri dari
kelompok lain dan mengidentifikasinya dengan berbagai cara.
Internakultural ini
sendiri dilakukan dengan berbagai cara, yaitu :
1. Dengan negosiasi untuk melibatkan manusia di dalam pertemuan antarbudaya yang membahas satu tema (penyampaian tema melalui simbol) yang sedang dipertentangkan. Simbol tidak sendirinya mempunyai makna tetapi dia dapat berarti ke dalam satu konteks dan makna-makna itu dinegosiasikan atau diperjuangkan
2. Melalui pertukaran sistem simbol yang tergantung daripersetujuan antarsubjek yang terlibat dalam komunikasi, sebuah keputusan dibuat untuk berpartisipasi dalam proses pemberian makna yang sama
3. Sebagai pembimbing perilaku budaya yang tidak terprogram namun bermanfaat karena mempunyai pengaruh terhadap perilaku kita
4. Menunjukkan fungsi sebuah kelompok sehingga kita dapat membedakan diri dari kelompok lain dan mengidentifikasinya dengan pelbagai cara
internakultural ini sendiri memiliki beberapa fungsi, yaitu :
1. Fungsi Pribadi
Fungsi pribadi adalah fungsi-fungsi komunikasi yang ditunjukkan melalui perilaku komunikasi yang bersumber dari seorang individu.
· Menyatakan Identitas Sosial
1. Dengan negosiasi untuk melibatkan manusia di dalam pertemuan antarbudaya yang membahas satu tema (penyampaian tema melalui simbol) yang sedang dipertentangkan. Simbol tidak sendirinya mempunyai makna tetapi dia dapat berarti ke dalam satu konteks dan makna-makna itu dinegosiasikan atau diperjuangkan
2. Melalui pertukaran sistem simbol yang tergantung daripersetujuan antarsubjek yang terlibat dalam komunikasi, sebuah keputusan dibuat untuk berpartisipasi dalam proses pemberian makna yang sama
3. Sebagai pembimbing perilaku budaya yang tidak terprogram namun bermanfaat karena mempunyai pengaruh terhadap perilaku kita
4. Menunjukkan fungsi sebuah kelompok sehingga kita dapat membedakan diri dari kelompok lain dan mengidentifikasinya dengan pelbagai cara
internakultural ini sendiri memiliki beberapa fungsi, yaitu :
1. Fungsi Pribadi
Fungsi pribadi adalah fungsi-fungsi komunikasi yang ditunjukkan melalui perilaku komunikasi yang bersumber dari seorang individu.
· Menyatakan Identitas Sosial
Dalam proses komunikasi antarbudaya terdapat beberapa
perilaku komunikasi individu yang digunakan untuk menyatakan identitas sosial. Perilaku itu dinyatakan
melalui tindakan berbahasa baik secara verbal dan nonverbal.
· Menyatakan Integrasi Sosial
Menerima kesatuan dan persatuan antarpribadi, antarkelompok namun tetap mengakui perbedaan-perbedaan yang dimiliki oleh setiap unsur. Dalam kasus komunikasi antarbudaya yang melibatkan perbedaan budaya antar komunikator dengan komunikan, maka integrasi sosial merupakan tujuan utama komunikasi.
· Menambah Pengetahuan
Seringkali komunikasi antarpribadi maupun antarbudaya menambah pengetahuan bersama, saling mempelajari kebudayaan masing-masing.
· Melepaskan Diri atau Jalan Keluar
berkomunikasi dengan orang lain untuk melepaskan diri atau mencari jalan keluar atas masalah yang sedang kita hadapi. Pilihan komunikasi seperti itu kita namakan komunikasi yang berfungsi menciptakan hubungan yang komplementer dan hubungan yang simetris.
· Menyatakan Integrasi Sosial
Menerima kesatuan dan persatuan antarpribadi, antarkelompok namun tetap mengakui perbedaan-perbedaan yang dimiliki oleh setiap unsur. Dalam kasus komunikasi antarbudaya yang melibatkan perbedaan budaya antar komunikator dengan komunikan, maka integrasi sosial merupakan tujuan utama komunikasi.
· Menambah Pengetahuan
Seringkali komunikasi antarpribadi maupun antarbudaya menambah pengetahuan bersama, saling mempelajari kebudayaan masing-masing.
· Melepaskan Diri atau Jalan Keluar
berkomunikasi dengan orang lain untuk melepaskan diri atau mencari jalan keluar atas masalah yang sedang kita hadapi. Pilihan komunikasi seperti itu kita namakan komunikasi yang berfungsi menciptakan hubungan yang komplementer dan hubungan yang simetris.
Hubungan komplementer selalu dilakukan
oleh dua pihak mempunyai perlaku yang berbeda. Perilaku seseorang berfungsi
sebagai stimulus perilaku komplementer dari yang
lain. Dalam hubungan komplementer, perbedaan di antara dua pihak dimaksimumkan.
Sebaliknya hubungan yang simetris dilakukan oleh dua orang yang saling
bercermin pada perilaku lainnya. Perilaku satu orang tercermin pada perilaku
yang lainnya
2. Fungsi Sosial
· Pengawasan
Praktek komunikasi antarbudaya di antara komunikator dan komunikan yang berbada kebudayaan berfungsi saling mengawasi. Dalam setiap proses komunikasi antarbudaya fungsi ini bermanfaat untuk menginformasikan "perkembangan" tentang lingkungan.
· Menjembatani
Dalam proses komunikasi antarbudaya, maka fungsi komunikasi yang dilakukan antara dua orang yang berbeda budaya itu merupakan jembatan atas perbedaan di antara mereka. Fungsi menjembatani itu dapat terkontrol melalui pesan-pesan yang mereka pertukarkan, keduanya saling menjelaskan perbedaan tafsir atas sebuah pesan sehingga menghasilkan makna yang sama. Fungsi ini dijalankan pula oleh pelbagai konteks komunikasi termasuk komunikasi massa.
· Sosialisasi Nilai
Fungsi sosialisasi merupakan fungsi untuk mengajarkan dan memperkenalkan nilai-nilai kebudayaan suatu masyarakat kepada masyarakat lain.
· Menghibur
Fungsi menghibur juga sering tampil dalam proses komunikasi antarbudaya. Misalnya menonton tarian hula-hula dan "Hawaian" di taman kota yang terletak di depan Honolulu Zaw, Honolulu,Hawai. Hiburan tersebut termasuk dalam kategori hiburan antarbudaya.
2. Fungsi Sosial
· Pengawasan
Praktek komunikasi antarbudaya di antara komunikator dan komunikan yang berbada kebudayaan berfungsi saling mengawasi. Dalam setiap proses komunikasi antarbudaya fungsi ini bermanfaat untuk menginformasikan "perkembangan" tentang lingkungan.
· Menjembatani
Dalam proses komunikasi antarbudaya, maka fungsi komunikasi yang dilakukan antara dua orang yang berbeda budaya itu merupakan jembatan atas perbedaan di antara mereka. Fungsi menjembatani itu dapat terkontrol melalui pesan-pesan yang mereka pertukarkan, keduanya saling menjelaskan perbedaan tafsir atas sebuah pesan sehingga menghasilkan makna yang sama. Fungsi ini dijalankan pula oleh pelbagai konteks komunikasi termasuk komunikasi massa.
· Sosialisasi Nilai
Fungsi sosialisasi merupakan fungsi untuk mengajarkan dan memperkenalkan nilai-nilai kebudayaan suatu masyarakat kepada masyarakat lain.
· Menghibur
Fungsi menghibur juga sering tampil dalam proses komunikasi antarbudaya. Misalnya menonton tarian hula-hula dan "Hawaian" di taman kota yang terletak di depan Honolulu Zaw, Honolulu,Hawai. Hiburan tersebut termasuk dalam kategori hiburan antarbudaya.
Prinsip-Prinsip
Komunikasi Antarbudaya
1. Relativitas Bahasa
2. Bahasa Sebagai Cermin Budaya
3. Mengurangi Ketidak-pastian
4. Kesadaran Diri dan Perbedaan
Antarbudaya
5. Interaksi Awal dan Perbedaan Antarbudaya
6. Memaksimalkan Hasil Interaksi
Tiga konsekuensi yang dibahas oleh Sunnafrank (1989) mengisyaratkan
implikasi yang penting bagi komunikasi antarbudaya. Sebagai contoh, orang akan
berintraksi dengan orang lain yang mereka perkirakan akan memberikan hasil
positif. Karena komunikasi antarbudaya itu sulit, anda mungkin menghindarinya.
Dengan demikian, misalnya anda akan memilih berbicara dengan rekan sekelas yang
banyak kemiripannya dengan anda ketimbang orang yang sangat berbeda.
Kedua, bila kita mendapatkan hasil yang positif, kita terus melibatkan diri
dan meningkatkan komunikasi kita. Bila kita memperoleh hasil negatif, kita
mulai menarik diri dan mengurangi komunikasi.
Ketiga, kita mebuat prediksi tentang mana perilaku kita yang akan
menghasilkan hasil positif. Dalam komunikasi, anda mencoba memprediksi
hasil dari, misalnya, pilihan topik, posisisi yang anda ambil, perilaku
nonverbal yang anda tunjukkan, dan sebagainya. Anda kemudian melakukan apa yang
menurut anda akan memberikan hasil positif dan berusaha tidak melakkan apa yang
menurut anda akan memberikan hasil negatif.
Akulturasi dan internakultural
(komunikasi antar budaya) memiliki relasi atau hubungan yang saling
berpengaruh, karena sesuai dengan pengertian akulturasi yang telah dijelaskan
diatas, akulturasi ini merupakan bagaimana suatu kebudayaan menerima kebudayaan
asing tanpa menghilangkan kebudayaan aslinya, proses penerimaan budaya ini
tidak akan terjadi tanpa adanya komunikasi antar budaya (internakulurasi),
karena tanpa adanya komunikasi maka tidak akan terjadi yang namanya pertukaran
budaya, dalam komunikasi ini akan terjadi proses saling mempengaruhi antara
satu budaya dengan budaya lainnya, sehingga terjadilah suatu akulturasi pada
suatu kebudayaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar