Kamis, 19 Mei 2011

Penelitian ilmiah

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Hampir sebagian remaja pada zaman sekarang ini telah kehilangan moralitasnya, ini terbukti di berbagai acara berita di televisi khususnya diacara kriminalitas. Bahwa banyak PSK (pekerja seks komersial) yang umumnya masih remaja. Hal ini terjadi dikarenakan berbagai banyak alasan saperti, mereka ingin membantu perekonomian keluarga, ditipu oleh mucikari-mucikari dan lebih parah ada pula yang mengatakan hanya ikut-ikutan. Bukti lainnya adalah banyaknya film porno dan yang melakukannya adalah remaja. Hal ini membuktikan bahwa moralitas dikalangan remaja umumnya masih rendah.
Latar belakang saya membuat laporan ini adalah ingin mengetahui bahayanya pergaulan bebas di kalangan remaja pada zaman yang modern ini. Dan kenapa para remaja dapat melakukanya apakah karena faktor keluarga ,lingkungan ataukah yang lain. Dengan pertanyaan-pertanyan yang sebegitu banyaknya tentang pergaulan bebas yang membuat saya penasaran,saya memutuskan untuk membuat laporan dan menganbil tema ini. Menurut saya tema ini cocok dengan kehidupan remaja pada saat ini yang lebih mengutamakan kepentingan pribadinya.

1.2 Rumusan Masalah
Dan sesuai uraian di atas yang menyangkut tentang moralitas pada remaja pada saat ini yang menjadi asal mula pergaulan bebas atau free sex. Saya merumuskan masalah, "Apakah yang di maksudkan pergaulan bebas di kalangan remaja itu?"

1.3 Tujuan Penelitian
a. Bahwa saya ingin mengetahui dampak-dampak dari pergaulan bebas tersebut.
b. Saya ingin mengetahui apa yang di maksud pergaulan bebas itu.
c. Apa pula menyebabkan pergaulan bebas banyak menginggapi remaja.

1.4 Manfaat Penelitian
Ingin memberi penjelasan kepada masyarakat luas tentang bahaya dari pergaulan bebas. Dan apa pula dampak-dampaknya bagi seseorang yang terkena penyakit seks bebas ke lingkungan sekitarnya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan dan tindakan lebih lanjut dalam mengatasi masalah yang dihadapi serta bermanfaat untuk melakukan perbaikan, selain itu dapat memberikan gambaran sejauh mana perkembangan anak dari segi pendidikan.

1.5 Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka saya menganggap bahwa moralitas di kalangan remaja saat ini mulai terkikis oleh perkembangan waktu yang ada. Dan terjadilah pergaulan bebas yang dapat menimbulkan kehamilan pranikah.
























BAB II
Metodologi Penelitian

2.1 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Theorytical Framework. Metode ini bertujuan untuk memperoleh hasil penelitian suatu masalah yang terjadi pada saat itu. Theorytical Framework adalah penelusuran literature yang bersumber pada buku, media, dan hasil penelitian untuk menjadi dasar teori yg akan kita gunakan. Metode adalah cara utama yang digunakan untuk mencapai tujuan. Perumusan masalah hendaknya jelas atau akurat tentang aspek-aspek yang akan digunakan. Metode Theorytical Framework merupakan prosedur pemecahan masalah yang diselidiki menurut kejadian yang terjadi pada saat itu dengan mencari pada sumber-sumber media massa.

2.2 Populasi
Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang dapat berupa manusia, benda, gejala-gejala, peristiwa, pola hidup, dan sebagainya yang menjadi obyek penelitian. Dalam penelitian ini saya mengambil populasi dari kelas 9c yang siswanya 40 siswa dan dapat mewakili golongan remaja pada saat ini.

2.3 Sampel
Sampel adalah bagian terkecil dari populasi atau individu-individu yang diambil dari populasi tersebut. Dalam penelitian ini saya mewancarai Thoriq Prima. Saya bertanya pada Prima "Apakah kamu mengetahui tentang free sex?". Dan Prima menjawab "aku mengetahuinya". Dan pertanyaan yang ke-2, Saya bertanya pada Prima "penyakit apa saja yang di timbulkan dari free sex". Dan prima menjawab"penyakit HIV/AIDS".
Orang yang ke 2 yaitu Andi saya bertanya pada andi "apakah kamu tahu kenapa free sex dapat terjadi di kalangan remaja?". Dan dia menjawab "aku tidak tahu" dari pertanyaan yang di atas ternyata para remaja tersebut mengetahuinya. Dan kenapa free sex masih meraja rela dikalangan remaja.Dan dari pertanyaan tersebut saya menyusun bab menurut pertanyaan-pertanyaan itu pula.


BAB III
Hasil Analisis

3.1 Pengertian Pergaulan Bebas
Kita tentu tahu bahwa pergaulan bebas itu adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana “bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma ketimuran yang ada. Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan maupun dari media massa. Remaja adalah individu labil yang emosinya rentan tidak terkontrol oleh pengendalian diri yang benar. Masalah keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang minim, dan ajakan teman-teman yang bergaul bebas membuat makin berkurangnya potensi generasi muda Indonesia dalam kemajuan bangsa.

3.2 Dampak-Dampak dari Pergaulan Bebas
Pergaulan bebas identik sekali dengan yang namanya “dugem” (dunia gemerlap). Yang sudah menjadi rahasia umum bahwa di dalamnya marak sekali pemakaian narkoba. Ini identik sekali dengan adanya seks bebas. Yang akhirnya berujung kepada HIV/AIDS. Dan pastinya setelah terkena virus ini kehidupan remaja akan menjadi sangat timpang dari segala segi. Akibat buruk yang ditimbulkan dari pergaulan bebas atau free sex antara lain :
1. Pergaulan bebas dapat menyebabkan kehamilan tak diinginkan.
2. Dari kehamilan yang tidak diinginkan dapat menimbulkan aib di masyarakat, sehingga muncullah rasa malu yang dapat memacu remaja melakukan aborsi.
3. Remaja yang mengalami kehamilan yang tidak dinginkan terpaksa putus sekolah sehingga membuat masa depannya suram.
4. Perilaku seks pranikah berpeluang terjangkit penyakit menular seks, seperti HIV/AIDS yang pada akhirnya menyebabkan kematian.

3.3 Apa yang dimaksud Virus HIV/AIDS?
AIDS merupakan penyakit yang paling ditakuti pada saat ini. HIV, virus yang menyebabkan penyakit ini, merusak sistem pertahanan tubuh (sistem imun), sehingga orang-orang yang menderita penyakit ini kemampuan untuk mempertahankan dirinya dari serangan penyakit menjadi berkurang. Seseorang yang positif mengidap HIV, belum tentu mengidap AIDS. Banyak kasus di mana seseorang positif mengidap HIV, tetapi tidak menjadi sakit dalam jangka waktu yang lama. Namun, HIV yang ada pada tubuh seseorang akan terus merusak sistem imun. Akibatnya, virus, jamur dan bakteri yang biasanya tidak berbahaya menjadi sangat berbahaya karena rusaknya sistem imun tubuh.
Karena ganasnya penyakit ini, maka berbagai usaha dilakukan untuk mengembangkan obat-obatan yang dapat mengatasinya. Pengobatan yang berkembang saat ini, targetnya adalah enzim-enzim yang dihasilkan oleh HIV dan diperlukan oleh virus tersebut untuk berkembang. Enzim-enzim ini dihambat dengan menggunakan inhibitor yang nantinya akan menghambat kerja enzim-enzim tersebut dan pada akhirnya akan menghambat pertumbuhan virus HIV. HIV merupakan suatu virus yang material genetiknya adalah RNA (asam ribonukleat) yang dibungkus oleh suatu matriks yang sebagian besar terdiri atas protein. Untuk tumbuh, materi genetik ini perlu diubah menjadi DNA (asam deoksiribonukleat), diintegrasikan ke dalam DNA inang, dan selanjutnya mengalami proses yang akhirnya akan menghasilkan protein. Protein-protein yang dihasilkan kemudian akan membentuk virus-virus baru.

3.4 Cara Pencegahan Virus HIV/AIDS
1. Tidak melakukan pergaulan bebas/free sex.
2. Menjaga pergaulan yang sehat dan dinamis.
3. Tidak memakai jarum suntik secara bergantian.
4. Usahakan memakai jarum suntik yang seteril.

3.5 Cara Pergaulan yang Baik
Pergaulan yang baik sebenarnya gampang-gampang susah.yang jelas tergantung dari tingkah laku kita sendiri. Kita harus banyak berkomunikasi dengan orang-orang yang kita percayai atau keluarga kita sendiri. Dalam bergaul yang sangat mempengaruhi adalah lingkungan sekitar. Ada pepatah yang mengatakan masuk ke kandang kambing tapi jangan seperti kambing,begitu juga dengan bergaul kita harus memperhatikan lingkungan sekeliling kita.bagaimana cara orang cara orang berperilaku yang baik. Gaya berbicara yang sopan dan santun dalam bergaul tidak harus dengan cara ugal-ugalan atau ketenaran semata. Jadi yang harus kita lakukan adalah jadi diri kamu sendiri bagaimana membuat orang disekeliling kita merasa nyaman saat berkomunikasi dengan kita. Jadi cobalah memberanikan diri untuk mengungkapkan apa yang ada di dalam isi hati kita.

3.6 Mengapa Pergaulan Bebas Dapat Terjadi Dikalangan Remaja
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh perusahaan riset Internasional Synovate atas nama DKT Indonesia melakukan penelitian terhadap perilaku seksual remaja berusia 14-24 tahun. Penelitian dilakukan terhadap 450 remaja dari Medan, Jakarta, Bandung dan Surabaya. Hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa 64% remaja mengakui secara sadar melakukan hubungan seks pranikah dan telah melanggar nilai-nilai dan norma agama. Tetapi, kesadaran itu ternyata tidak mempengaruhi perbuatan dan prilaku seksual mereka. Alasan para remaja melakukan hubungan seksual tersebut adalah karena semua itu terjadi begitu saja tanpa direncanakan. Hasil penelitian juga memaparkan para remaja tersebut tidak memiliki pengetahuan khusus serta komprehensif mengenai seks. Informasi tentang seks (65%) mereka dapatkan melalui teman, Film Porno (35%), sekolah (19%), dan orangtua (5%). Dari persentase ini dapat dilihat bahwa informasi dari teman lebih dominan dibandingkan orangtua dan guru, padahal teman sendiri tidak begitu mengerti dengan permasalahan seks ini, karena dia juga mentransformasi dari teman yang lainnya.
Kurang perhatian orangtua, kurangnya penanaman nilai-nilai agama berdampak pada pergaulan bebas dan berakibat remaja dengan gampang melakukan hubungan suami istri di luar nikah sehingga terjadi kehamilan dan pada kondisi ketidaksiapan berumah tangga dan untuk bertanggung jawab terjadilah aborsi. Seorang wanita lebih cendrung berbuat nekat (pendek akal) jika menghadapi hal seperti ini.














BAB IV
Penutup

4.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah lagi-lagi moralitas dikalangan remaja mulai hancur dan terkikis banyak pula penyebabnya. Dan apabila moralitas dikalangan remaja kita saat ini masih hancur, tentu saya tidak dapat memprediksi masa depan Indonesia seperti apa. Yang terakhir apabila moral di kalangan remaja pada saat ini masih hancur tentu persatuan dan kesatuan tidak akan terjalin dengan erat.

4.2 Saran
1. Sebaiknya moral itu di pupuk sejak dini.
2. Di beritahukan dampak-dampak free sex mulai sejak SD.
3. Diadakannya kegiaatan keimanan di sekolah.
4. Sebaiknya orang tua ikut mengawasi pergaulan putra-putrinya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar